Rabu, 17 Oktober 2012

Sudut Itu

Di sudut itu terukir dengan jelas banyak cerita,bukan hanya dipikiran saja tapi sudah masuk ke relung hati.
Terlalu banyak sejarah dan kenangannya begitulah kurang lebih keadaannya. Bukan berniat melebihkan atau sekedar mencari simpati saja,tapi memang begitu kenyataannya.
Memang kita terlalu sering berpindah-pindah,nomaden kalau kata anak-anak sejarah,dari satu sudut kita pindah kesudut lainnya.

Ya sampai akhirnya kita menemukan sudut ternyaman dan sudut yang membuat kita merasa di rumah,memang sudut ini menjadi seperti pemisah anatara 2 kaum. Padahal tidak pernah ada aturan tertulis ataupun tidak tertulis untuk sudut ini semuanya boleh datng dan pergi sesukanya,tidak ada unsur pemaksaan atau pelarangan. Semua itu karena ini rumah ke-2 kita ya seperti itulah gambarannya.

Tidak berlebihan rasanya kalau kita bilang ini rumah ke-2 kita,karena setelah pulang ya ke sudut inilah kita menuju. Pagi,siang,malam selalu kita berbagi cerita,tawa,air mata,dan kebahagiaan.
Di Sudut itu pula kita merayakan kelulusan kita,sudut itu terlalu banyak sejarahnya,bahkan kita rela melindungi sudut itu,bukan karena untuk mencari nama atau untuk masuk TV seperti yang ramai saat ini,menurut kita itu terlalu ekstrim dan tidak sesuai kita. Hanya mengandalkan bambu dan batu seadanya itupun. Jadi,kenapa kita mau melindunginya?ya seperti yang sudah di bilang,karena ini Rumah ke-2 kita.

Saat malam dan siang lah sudut ini terasa penuh,meskipun terasa sesak tidak pernah terlintas untuk kita meninggalkan sudut ini. Berbagi rasa dan berbagi rokok adalah hal lumrah disini,ini hanya sudut sederhana yang dihiasi bangku kayu dan gerobak penjual saat siang menjelang,lebih sederhana bila malam datang hanya mengandalkan etalase butik untuk kita bersender.
Tapi atas dasar rasa nyaman dan kebersamaan itulah sudut itu menjadi salah satu tempat favorit untuk kita,tidak peduli apapun kondisinya.

Namun keramaian sudut itu sudah mulai sepi,sudut itu mulai kehilangan penjaganya yang biasanya selalu datang setiap pagi,siang,dan malam. Sudut itu saat ini menunggu penghuninya,tinggal sedikit yang masih menengok sudut itu,bisa dihitung dengan jari itupun Admin sudah terhitung di dalamnya. Tapi satu yang kita yakini sampai saat ini kebersamaan di sudut itu itu tidak akan pernah padam hingga kelak matahari memulai terbitnya dari barat.


Tidak ada komentar: